Kelas: 1PA13
NPM: 13513270
A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita yang berasal dari bahasa sansekerta, yaitu ‘dhra’ yang artinya menahan atau menaggung. Jadi derita adalah menahan atau menanggung sesuatu yang menyedihkan atau tidak menyenangkan di dalam hati. Penderitaan dapat muncul dari lahir (fisik) maupun dari batin. Sesuatu peristiwa yang dianggap sebagai penderitaan bagi seseorang, belum tentu merupakan sebuah penderitaan bagi orang lain. Dapat pula penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai suatu kebahagiaan.
B. Siksaan
B. Siksaan
Siksaan dapat tertuju pada tubuh atau jasmani, tetapi dapat pula tertuju pada rohani seseorang. Siksaan merupakan salah satu yang dapat menyebabkan penderitaan. Siksaan yang bersifat psikis diantaranya adalah kebimbangan, kesepian, dan ketakutan. Sedangkan siksaan yang tertuju pada fisik, dapat dilihat dari kasus-kasus yang terdapat di media massa, seperti pemerkosaan, pencabulan, kekerasan, dan lain-lain. Siksaan yang tertuju pada fisik dapat mempengaruhi / mengganggu psikis korbannya.
C. Kekalutan Mental
C. Kekalutan Mental
Secara sederhana, kekalutan mental dapat diartikan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan atau masalah yang harus diatasi sehingga orang yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gelaja permulaan seseorang mengalami kekalutan mental:
1. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, atau nyeri pada lambung
2. Nampak pada kejiwaannya, yaitu merasakan cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, atau mudah marah.
Penyebab seseorang mengalami kekalutan mental, yaitu sebagai berikut:
1. Kepribadian yang lemah, akibat jasmani atau mental yang menurutnya kurang sempurna dari orang lain. Hal tersebut dapat menyebabkan seseorang itu merasa rendah diri yang berangsur-angsur akan menyudutkan dirinya dan menghancurkan psikisnya secara perlahan.
2. Terjadi konflik sosial-budaya, akibat norma yang berbeda antara orang itu dengan masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri dan akhirnya mengalami frustasi.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebih terhadap kehidupan sosialnya.
D. Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan (masalah) bagi kehidupan manusia merupakan salah satu konsekuensi, yang berarti manusia pasti tidak hanya mendapatkan kebahagiaan, tetapi akan mengalami penderitaan. Tetapi, karena itulah manusia tidak boleh pesimis dalam menjalani hidup. Manusia harus optimis agar dapat mengatasi kesulitan atau masalah dalam hidupnya, caranya yaitu dengan berjuang menghadapi masalah-masalah kehidupan, dan tidak lupa dengan disertai do'a kepada Allah Subhanallahu wa ta'ala, agar dapat dipermudah dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dan penderitaannya.
E. Penderitaan, Media Massa, dan Seniman
Apa hubungannya penderitaan dengan media massa dan seniman?
Ya, dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Kemajuan teknologi di dunia dapat menyebabkan suatu penderitaan atau bahkan membantu penderitaan dari diri seseorang atau kalangan orang. Kemajuan teknologi yang dapat menyebabkan suatu penderitaannya adalah penciptaan bom, rudal atau nuklir yang ditujukan untuk perang. Secara logika, daya ledak bom atau rudal mencakup wilayah yang besar, yang berarti orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan perang tersebut akan terkena imbasnya, dan akhirnya pihak yang terkena imbas akan mengalami suatu penderitaan. Selain itu, media massa, baik itu cetak atau elektronik sering kali mengumbar hal-hal yang seharusnya menjadi privasi seseeorang justru disebar ke khalayak umum, hal itu akan menjadi suatu penderitaan pula bagi pihak yang dicemarkan.
Tetapi, media massa pun seringkali membantu mengatasi penderitaan orang lain, seperti dengan cara meliput kejadian-kejadian seperti korban bencana alam, atau pun perang dan akhirnya khalayak umum bersimpati lalu akan memberikan bantuan kepada para korban tersebut. Cara lain adalah dengan menjadikan kejadian tersebut sebagai film yang dimainkan para aktor dan aktris (seniman) yang dapat memberi pelajaran yang berharga bagi khalayak umum.
F. Penderitaan dan Sebab-Sebabnya
Pengelompokkan penderitaan berdasarkan penyebabnya dapat dirinci sebagai berikut.
1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia
Hal ini dapat terjadi karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia maupun dengan alam sekitarnya.
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, cobaan / ujian / teguran yang diberikan Allah
Penderitaan ini dapat diatasi dengan bersabar, bertawakkal, dan optimis. Telah disebutkan dalam Al Qur'an Surah Al Insyiraah (94) yang disebutkan 2 kali, yaitu pada ayat 5 dan 6.
Allah berfirman:
¨bÎ*sù yìtB ÎŽô£ãèø9$# #·Žô£ç„ ÇÎÈ ¨bÎ) yìtB ÎŽô£ãèø9$# #ZŽô£ç„ ÇÏÈ
Artinya:
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
Oleh karena itu kita sebagai manusia, harus yakin dan percaya bahwa kita dapat menghadapi kesulitan-kesulitan yang ada dalam kehidupan, karena Allah tidak akan menguji hambanya diluar kemampuannya.
G. Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin memperoleh pengaruh dan sikap yang bermacam-macam dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap postif, maupun sikap yang begatif. Contoh dari sikap negatif tersebut ialah merasa kecewa, sakit hati, atau berkata bahwa "nasi telah menjadi bubur". Tetapi ingatlah "bubur dapat disajikan dengan kerupuk, ayam, dll". Maksudnya adalah sesuatu yang terlanjur memang tidak dapat diubah seperti semula, tetapi hal itu dapat diperbaiki untuk menjadi sesuatu hal yang lebih baik lagi.
Sumber:
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-penderitaan.html
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-penderitaan
Sumber:
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-penderitaan.html
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-penderitaan
0 komentar:
Posting Komentar