Jumat, 01 Januari 2016

Tugas IV. Komunikasi dalam Manajemen

Pengertian Komunikasi
Everett M. Rogers menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Sedangkan menurut Rogers & D. Lawrence Kincaid, komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yg pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yg mendalam.

Proses Komunikasi
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.
1.    Proses Komunikasi secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media.
2.  Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Hambatan Komunikasi
Hayward (1998) mengkasifikasikan hambatan komunikasi menjadi tiga yaitu;
·         Hambatan informational, disebabkan oleh informasi yang tidak tepat dan bahasa yang tidak cocok, pengirim terlalu cepat berbicara, penrima kurang waktu untuk menafsirkan makna pesan dan kurangnya penjelasan 
·         Hambatan attitudial, dikarenakan pengirim atau penerima pesan memiliki kayakinan, prilaku dan peniruan yang negatif. Hal-hal yang menyebabkan hambatan komunikasi ini adalah; tidak suka kepribadian orang lain, sikap seksis, sikap rasis, keangkuhan, persaingan antar personal, pribadi ekstrim dan resistensi terhadap pesan karena penerima pesan tidak mendukung tujuan pesan. 
·         Hambatan lingkungan; kebisingan atau kegaduhan lingkungan disekitar. 
Leonard R.S dan George Strauss sebagaimana dikutip oleh Herujito (2001), menyatakan ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif yaitu: 
1.       Mendengar, biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar, meskipun banyak yang kita dengar di sekeliling kita. 
2.       Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui 
3.       Menilai sumber, kita cenderung melihat siapa yang membawa pesan.
4.       Persepsi berbeda, persepsi yang berbeda anatar pengirim dan penerima akan dapat menimbulkan masalah.
5.       Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
6.       Sinyal nonverbal yang tidak konsisten, gerak-gerik pada saat komunikasi
7.       Pengaruh emosi
8.       Gangguan, suara bising dan jarak yang jauh saat komunikasi

Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi yang mencakup componential & situational, yaitu :
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.
1. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.

Model Pengolahan Informasi mencakup  rational, limited capacity, expert, dan cybermatic. Model-model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Model Pengolahan informasi berorientasi pada :
a.       Proses Kognitif
b.      Pemahaman Dunia
c.       Pemecahan Masalah
d.      Berpikir Induktif

Model interaktif manajemen mencakup :
1.      Confidence
Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2.      Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3.      Interaction management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4.      Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5.      Other-orientation
Dalam hal ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada pegawai.


Sumber: