KELAS : 1PA13
NPM : 13513270
A.
Keindahan
Keindahan,
sering diutarakan kepada situasi tertentu, artik kata keindahan yaitu berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek
dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran
adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti
tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak
terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode,
kedaerahan atau lokal.
Apakah
Keindahan Itu?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah
keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang hanya dapat dirasakan dan dinikmati
jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud (misalnya suatu karya).
Menurut
cakupannya, orang harus
membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.
Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty”
(keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan
filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang di campuradukkan
saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni:
a. Keindahan
dalam arti luas
- Menurut
The Liang Gie, keindahan adalah ide kebaikan
- Menurut
Pluto, watak yang indah dan hukum yang indah
- Menurut Aristoteles, Keindahan adalah sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
Jadi
keindahan dalam arti luas meliputi keindahan seni, alam, moral, dan intelektual.
b. Keindahan
dalam arti Estetik murni yaitu hubungan seseorang dengan segala sesuatu yang di
serapnya.
c. Keindahan
dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan, yaitu
penilaian terhadap benda-benda yang diserap dengan penglihatan
B. Renungan
Renungan berasal
dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu
dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk
menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan,
teori metafisik dan teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts
is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan
dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami
oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang
paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau
antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression
adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang
diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan
gambaran angan-angan (images).”
Seorang tokoh lainnya adalah Leo
Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri
sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah
memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara
dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga
orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak
metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal
dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik
filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato
mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan
metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi
sebgai realita Ilahi.
Pada taraf yang lebih rendah
terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita
ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan)
dari ralita duniawi
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad
modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam
pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya
berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah
pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya
seni itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari
keinginan-keinginan itu.
Teori lain lagi yaitu teori
permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan
Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni adalah
dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang.
Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental
manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing
atau tanda dari perasaan manusia.
Keserasian adalah perbandingan antar kedua belah sesuatu menjadi sesuatu yang cocok. Serasi itu bisa dikatakan bukan hanya sesuatu yang cocok dan wajar, namun sesuatu yang memiliki nilai lebih dari wajar.
C. Keserasian
Apa itu keserasian?
Keserasian adalah perbandingan antar kedua belah sesuatu menjadi sesuatu yang cocok. Serasi itu bisa dikatakan bukan hanya sesuatu yang cocok dan wajar, namun sesuatu yang memiliki nilai lebih dari wajar.
Keserasian
Berasal dari kata "serasi" artinya cocok atau sesuai, memilki faktor
perpaduan dan keseimbangan.
Dalam
hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara
berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan.
Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan,
tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam sebuah karya atau
benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Keserasian
sangat berhubungan dengan keindahan, sesuatu yang serasi akan tampak indah.
Dalam keselarasan seseorang memiliki perasaan seimbang, dan mempunyai cita rasa
akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan
yang menyenangkan hati.
0 komentar:
Posting Komentar