Jumat, 28 Maret 2014

Asal Mula Gunung Slamet

Nama: Farouq Fathurrahman
NPM:  13513270
Kelas:  1PA13

        Ehem..
      Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ^^ kali ini saya akan memenuhi tugas pertama untuk softskill IAD dengan menceritakan salah satu cerita di daerah saya, yaitu Purbalingga (walaupun ini sedikit membahas daerah Purwokerto juga karena masih milayah gunungnya) :p Nah judul ceritanya yaitu Asal Mula Gunung Slamet (ituloh gunung api yang lagi aktif x_x). Daripada panjang lebar ngoceh, inilah ceritanya dan selamat membaca^^ (jangan sampai ketiduran yah waktu membacanya) :p
      Di suatu daerah, terdapat seorang penyebar agama Islam yang juga merupakan seorang pangeran dari negeri Rum,Turki yang bernama Syekh Maulana Maghribi. Pada suatu hari saat fajar menjelang, setelah melaksanakan shalat subuh, Syekh Maulana melihat cahaya misterus di langit. Beliau ingin mengetahui dari mana arah cahaya itu datang dan apa arti dari fenomena itu. Kemudian beliau memutuskan untuk menyelidikinya dengan ditemani pengikutnya yang bernama Haji Datuk serta ratusan pengawal kerajaan.
     Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius. Setelah kapal mereka sampai di pantai Gresik, Jawa Timur, tiba-tiba cahaya tersebut justru muncul disebelah barat dan beliau serta pengawal kerajaan memutar haluan kearah barat dan sampailah mereka di pantai Pemalang, Jawa Tengah.
  Disini, Syekh Maulana menyuruh pengawalnya untuk pulang ke Turki. Sementara itu, beliau melanjutkan perjalanannya dengan ditemani Haji Datuk dengan berjalan kaki kearah selatan sambil menyebarkan agama Islam. Ketika cahayanya melewati daerah Banjar, tiba-tiba beliau menderita sakit gatal disekujur tubuhnya dan sulit disembuhkan. Suatu malam setelah menjalankan shalat tahajjud, beliau mendapat ilham bahwa beliau harus pergi ke Gunung Gora. Setibanya dilereng Gunung Gora, beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkannya sendiri dan menunggu disuatu tempat yang mengeluarkan kepulan asap.
  Ternyata di tempat itu ada sumber air panas yang memiliki tujuh buah pancuran. Syekh Maulana memutuskan tinggal disini untuk mengobati gatalnya dengan mandi di sumber air panas tersebut. Alhamdulillah atas kuasa Allah akhirnya penyakit yang beliau derita sembuh total. Kemudian Syekh Maulana memberi nama tempat ini menjadi Pancuran tujuh atau dalam bahasa jawa disebut Pancuran Pitu, karena memiliki tujuh buah pancuran di sumber air panas tersebut.
   Penduduk sekitar menyebut Syekh Maulana dengan nama mbah Atas Angin karena beliau datang dari negeri nan jauh. Kemudian Syekh Maulana Maghribi memberi gelar kepada Haji Datuk dengan sebutan Rusuludi yang dalam bahasa jawa berarti Batur kang Adi (Abdi/Pelayan yang setia). Kemudian desa tersebut dikenal dengan sebutan Baturadi yang lama kelamaan menjadi Baturaden dimana dalam penulisannya menggunakan satu huruf "R" yaitu: "Baturaden". Selain itu, karena Syekh Maulana mendapatkan kesembuhan penyakit gatal dan keselamatannya di lereng Gunung Gora maka beliau mengganti nama Gunung tersebut menjadi Gunung Slamet.

Nah bagaimana ceritanya? menakjubkan ga? ^^
Oh iya, cerita tadi itu termasuk ke dalam cerita legenda, tau kan arti legenda? :p ya, legenda adalah cerita rakyat yang merupakan suatu kejadian yang menjadi asal usul terjadinya suatu tempat.

Sekian dulu yah dari saya, sering-sering mampir yah ke blog saya (promosi ceritanya). Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak mengenakkan. Jika ada kritik dan saran silahkan tulis di komentar. Terima Kasih^^

Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh^^