11. Terapi
Psikoanalisis (Sigmund Freud)
Terapi ini
merupakan terapi yang bertujuan untuk menghilangkan konflik-konflik yang ada
dalam diri seseorang yang berasal dari pengalaman masa lalu orang
tersebut.Terapi ini terkait dengan pandangan Freud, diantaranya adalah kesadaran
– ketidaksadaran dan struktur kepribadian (id, ego, superego). Teknik yang
digunakan dalam terapi ini yaitu asosiasi bebas, penafsiran, transferensi, analisis
mimpi, analisis transferensi dan resistensi.
Kelebihan:
Dapat memungkinkan
untuk mengungkap konflik-konflik yang terjadi pada masa lalu klien yang lama terpendam
di dalam dirinya dan secara tidak sadar menjadi suatu penyebab dari permasalahan
yang klien alami saat ini.
Kekurangan:
Hanya berpusat
dan berfokus pada masalah-masalah yang disebabkan dari konflik masa lalu klien.
22. Terapi
Humanistik – Eksistensialis
Terapi ini
berfungsi untuk membantu klien agar dapat memaksimalkan kesadaran diri akan
potensi-potensi yang dimilikinya untuk terus mengembangkannya sehingga klien
dapat bebas dan bertanggung jawab atas arah kehidupannya sendiri. Teknik yang
digunakan dalam terapi ini diantaranya yaitu penerimaan, memahami, memberi
dorongan, memantulkan pernyataan dan perasaan klien, serta bersikap mengijinkan
untuk apa saja yang bermakna.
Kelebihan:
Dapat membantu
klien untuk memilih cara-cara dalam menentukan arah hidupnya secara bebas dengan
menyadari potensi - potensi yang dimilikinya sehingga klien dapat bertanggung
jawab atas apa yang ia lakukan.
Kekurangan:
Hanya berfokus
dalam menyadari potensi – potensi agar dapat menentukan arah hidup, tanpa
mencari permasalahan yang menjadi penyebab konflik yang dialami klien.
33. Person
Centered Therapy (Carl Rogers)
Terapi ini
digunakan untuk membantu klien dalam menyadari kenyataan akan kondisi / keadaan
dirinya saat ini agar klien dapat mengatasi masalah yang muncul dengan
kemampuan yang dimiliki. Terapis harus memiliki tiga sikap dasar dalam memahami
dan membantu klien, yaitu congruence,
unconditional positive regard, dan accurate
empathic understanding.
Kelebihan:
Dapat membantu
klien dalam menyadari, memahami dan menerima kenyataan akan kondisi atau
keadaan yang ada agar klien dapat mandiri dan tidak tergantung pada terapis
dalam menyelesaikan masalah klien.
Kekurangan:
Hanya berfokus
pada masalah yang dimunculkan karena karakter diri klien, tidak melihat
pengalaman-pengalaman yang dapat menimbulkan masalah bagi konsep diri klien.
44. Logotherapy (Viktor Frankl)
Terapi ini
digunakan dalam membantu klien untuk memahami potensi rohaniah yang secara
terabaikan atau terlupakan dan menyadarinya serta membangkitkannya agar klien
dapat kokoh dalam menghadapi masalah dan secara sadar mengembangkannya untuk
meraih kualitas hidup yang lebih bermakna. Teknik-teknik yang digunakan pada
terapi ini adalah dengan intensi paradoksikal, de-refleksi, bimbingan rohani,
dan analisis eksistensial.
Kelebihan:
Membantu klien
agar dapat menemukan arti kehidupan yang bermakna sehingga tidak putus asa saat
menghadapi masalah.
Kekurangan:
Sudut pandang
dalam melihat makna dari setiap permasalahan yang dihadapi klien bersifat
subjektif sehingga sulit untuk menemukan makna dari permasalahan yang ada.
55. RET /
Rational Emotive Therapy (Albert
Ellis)
Terapi ini
digunakan untuk membantu klien dalam menyadari pemikirannya bersifat tidak rasional
(irrational)dan
mengubah pemikiran irasionalnya tersebut menjadi pemikiran yang lebih positif dan
rasional dalam menanggapi suatu hal. Teknik yang digunakan dalam RET adalah
dengan teknik-teknik kognitif (yang berupa pengajaran, persuasif, konfrontasi
dan pemberian tugas), teknik-teknik emotif (diantaranya dengan role playing dan self modeling) serta teknik-teknik perilaku (dengan melalui
penerapan prinsip penguatan / reinforcement,
social modeling dan relaksasi).
Kelebihan:
Dapat membantu
klien keluar dari pemikiran yang tidak rasional yang menyebabkan klien sulit
memikirkan hal yang lebih positif dalam menanggapi suatu hal di kehidupannya.
Kekurangan:
Terkadang sesuatu
hal yang dianggap tidak rasional bagi setiap orang berbeda-beda (bersifat
subjektif), sehingga dapat menimbulkan kesalahan dalam menganalisa masalah
klien.
66. Terapi
Perilaku (Pavlov dan Skinner)
Terapi ini
digunakan untuk menghilangkan tingkah laku klien yang maladaptive dan
menggantinya dengan tingkah laku baru yang lebih sesuai. Teknik yang digunakan
dalam terapi perilaku berdasarkan 4 metode behavioral, yaitu dengan disensitisasi
sistematis, latihan asertif, terapi aversi, penghentian pikiran, kontrol diri
dan pekerjaan rumah.
Kelebihan:
Terapi ini dapat
memberikan suatu pandangan bahwa permasalahan klien dapat bersumber dari perilaku
yang diperbuat klien, tidak hanya berdasarkan pengalaman-pengalaman masa lalu
klien.
Kekurangan:
Pola perilaku
baru terkadang berkebalikan dengan karakter pribadi klien dan karena klien
sulit beradaptasi dapat menjadi menyiksa bagi klien.
77. Terapi
Kelompok / Group Therapy
Terapi ini
melibatkan satu kelompok dari pertemuan yang telah direncanakan untuk
memfokuskan diri pada kesadaran dan pengertian diri sendiri, memperbaiki
hubungan interpersonal, serta perubahan tingkah laku. Teknik yang digunakan
dalam terapi kelompok ini sendiri adalah dengan melakukan psikodrama, role playing, encounter groups, behavioral
techniques, atau dengan dance and art
therapy.
Kelebihan:
Terapi ini dapat
membantu dalam memberikan pandangan yang lebih luas dalam menghadapi masalah dari
setiap anggota karena dilakukan secara berkelompok sehingga dapat memunculkan alternatif
yang lebih luas dan lebih banyak dalam memecahkan masalah.
Kekurangan:
Terkadang anggota
sulit dalam menjalin hubungan dengan anggota lain karena adanya perbedaan pola pikir,
karakter, ataupun budaya antar masing-masing anggota yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan terhadap anggota lain.