Kamis, 17 Oktober 2013

4. Manusia dan Cinta Kasih

NAMA               : FAROUQ FATHURRAHMAN
KELAS              : 1PA13
NPM                  : 13513270



A.      Pengertian Cinta Kasih



Cinta adalah  rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian rasa kasih memperkuat rasa cinta, sehingga cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1. Cinta bersifat manusiawi
2. Cinta bersifar rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
3. Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut. 
 Cinta juga selalu menyatakan unsur – unsur dasar tertentu, yaitu :
1.    Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya
2.    Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar berdasarkan atas  suka rela
3.    Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain agar mau membuka dirinya
4.    Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia 

B.       Cinta Menurut Ajaran Agama
1.    Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih dan spritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, cinta yang ikhlas dalam diri seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkanya dalam kehidupanya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya.
2.    Cinta Kepada Rasul Allah
Cinta kepada Rasul yang diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena rasul merupakan suri tauladan bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagi sifat luhur lainnya.

3.    Cinta Kepada Diri Sendiri
Cinta kepada diri sendiri erat kaitanya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginanya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup (QS. Al-Adiyat 100 : 8), Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.

4.    Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainya,tidak boleh ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain. Al-Qura’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam serun itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.

5.    Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya. Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang ayah pada anak-anaknya, asuhan, nasihat, arahan yang diberikan pada mereka demi kebaikan mereka sendiri.

6.    Cinta Seksual
Cinta erat kaitanya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang,keserasian, dan kerja sama anatar suami dan istri. Ia merupakan faktor primer bagi kelangsungan hidup keluarga.

C.      Kasih Sayang
Kasih sayang adalah suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur. Kita sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya untuk terus memupuk rasa kasih sayang terhadap orang lain tanpa membedakan saudara , suku, ras, golongan, warna kulit, kedudukan sosial, jenis kelamin, dan tua atau muda.

1.    Kasih Sayang dalam Keluarga
Keluarga adalah sebagai suatu kesatuan dan pergaulan yang paling awal. Sebagai satu kesatuan merupakan gabungan dari beberapa orang yang ditandai oleh hubungan genelogis dan psikologis yang saling ketergantungan dengan karakteristiknya yang berbeda. Jadi keluarga menggambarkan ikatan atau hubungan di antara anggota keluarganya yang diikat dengan berbagai sistem nilai.
Keluarga dalam bentuk apapun pada hakekatnya merupakan persekutuan hidup, dalam kedudukan inilah lahir berbagai fungsi keluarga. Keluarga merupakan bagian dari lingkungan kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang merupakan bagian dari masyarakat dan bangsa.
Oleh karena itu kekuatan suatu negara bersumber pada kekuatan keluarga, baik menyangkut kelancaran, keselamatan maupun kelangsungan hidup suatu keluarga. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memelihara iklim emosional keluarga adalah dengan adanya sikap kerjasama dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya. kebutuhan-kebutuhan itu meliputi:

-       Kebutuhan Akan Rasa Kasih Sayang
Kasih sayang adalah faktor yang cukup penting dalam kehidupan anak, kasih sayang tidak akan dirasakan oleh si anak apabila dalam kehidupannya mengalami hal-hal sebagai berikut :Kehilangan pemeliharaan orang tuanya, Anak merasa tidak diperhatikan , dan kurang disayangi., Orang tua terlalu ambisius dan otoriter, Orang tua yang mempunyai sikap yang berlawanan.
-       Kebutuhan Akan Rasa Aman
Seorang anak merasa diterima oleh orang tua apabila dia merasa bahwa kepentingannya diperhatikan serta merasa bahwa ada hubungan yang erat antara si anak dengan keluarganya. Anak yang merasa sungguh-sungguh dicintai oleh orang tua dan keluarganya pada umumnya akan merasa bahagia dan aman.
-    Kebutuhan Akan Harga Diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarganya, dalam arti bahwa ia ingin diperhatikan, ingin agar ibu dan bapaknya, dan anggota keluarga lainnya mau mendengar dan tidak mengacuhkan apa yang dikatakannya.
-       Kebutuhan Akan Rasa Kebebasan
Kebutuhan yang dimaksud disini adalah kebebasan dalam batas-batas kewajaran. Pada umumnya anak menginginkan kebebasan dari orang tuanya dalam hal melakukan berbagai aktifitas dan memiliki teman bergaul.
-       Kebutuhan Akan Rasa Sukses
Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan dari padanya dapat dilakukan sesuai dengan keinginan orang tuanya, karena rasa sukses yang dicapai pada waktu kecil akan berpengaruh pada kehidupan kelak.
-       Kebutuhan Akan Mengenal Lingkungan
Kebutuhan anak akan mengenal lingkungannya merupakan salah satu faktor yang penting dalam memberikan rasa bahwa ia memiliki potensi , orang tua harus memperhatikan hal ini dalam mendidik anaknya.

2.    Kasih Sayang dalam Kehidupan Bertetangga
Dalam kehidupan masyarakat pemerintahan yang terkecil adalah rukun tetangga (RT) yang berperan dimana orang-orang yang hidup disekitar wilayahnya tersebut berusaha untuk membuat semacam keteraturan.

D.      Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Kemesraan merupakan perwujudan cinta dan kasih sayang yang telah mendalam.

Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu :



1.         Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber. Pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
2.         Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
3.         Kemesraan Manusia Usia Lanjut
Kemesraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan - jalan dan sebagainya.

Kemesraan dapat direalisasikan dengan beberapa cara, yaitu :
1.      Dengan kontak mata
2.      Dengan berbicara
3.      Dengan tindakan (sentuhan)

E.       Pemujaaan
Pemujaan dimulai sejak manusia dilahirkan dengan akal yang dimilikinya. Manusia telah berfikir kritis tentang alam dan kejadiannya. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengagumi dan bersyukur kepada Sang Pencipta. Dalam mencari bentuk-bentuk pemujaan dapat berupa ibadah sebagai media komunikasi antara manusia dengan Tuhan, membangun tempat ibadah yang sebaik-baiknya, mencipta lagu, puisi, novel, film, dan sebagainya yang bertema mencintai Sang Pencipta.

F.       Belas Kasihan
Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam ayat 4, “Maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.

G.      Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan. Rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat di dicampuri atau di stimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali eksklusivitas  dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik, contoh sering kita jumpai separang orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainya.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sunguh-sunguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain(wanita ataupun pria). Hal ini merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah memilih jodohnya sendiri, beda halnya dengan kebudayaan barat/ zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Cinta kasih hanya di anggap sebagai hasil suatu reaksi emosional dan spontan.
Dengan demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.

Sumber:
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
http://dodyfauzi.blogspot.com/2011/03/pengertian-cinta-kasih.html
http://egapramesti.wordpress.com/2011/04/30/pengertian-cinta-kasih/
http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/28/cinta-menurut-ajaran-agama/
http://novka1.blogspot.com/2012/03/pengertian-kasih-sayang_20.html
http://belanabilla.blogspot.com/2012/03/manusia-dan-cinta-kasih.html
http://riskyes2.blogspot.com/2013/03/yukk-belajar-tentang-cinta-kasih-sayang.html
http://alvianrachman.blogspot.com/2012/10/manusia-dan-cinta-kasih.html

0 komentar:

Posting Komentar