KELAS : 1PA13
NPM : 13513270
A.
Pengertian Cinta Kasih
Terdapat
perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang
rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan
rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta juga selalu menyatakan
unsur – unsur dasar tertentu, yaitu :
1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya
2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar berdasarkan atas suka rela
3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain agar mau membuka dirinya
4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia
Cinta
adalah rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta atau
sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian rasa kasih memperkuat rasa cinta,
sehingga cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Cinta
sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai
berikut:
1. Cinta
bersifat manusiawi
2. Cinta bersifar
rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
3. Cinta
menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya
2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar berdasarkan atas suka rela
3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain agar mau membuka dirinya
4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia
B.
Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Cinta Kepada Allah
Puncak
cinta manusia yang paling bening, jernih dan spritual ialah cintanya kepada
Allah dan kerinduanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya
saja, cinta yang ikhlas dalam diri seorang manusia kepada Allah akan membuat
cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkanya dalam kehidupanya dan
menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya.
2. Cinta
Kepada Rasul Allah
Cinta kepada Rasul yang diutus Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta,
menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena rasul
merupakan suri tauladan bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun
berbagi sifat luhur lainnya.
3.
Cinta
Kepada Diri Sendiri
Cinta
kepada diri sendiri erat kaitanya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang
untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri.
Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap harta, yang dapat
merealisasikan semua keinginanya dan memudahkan baginya segala sarana untuk
mencapai kesenangan dan kemewahan hidup (QS. Al-Adiyat 100 : 8), Namun hendaknya
cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati
batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang
lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
4. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar
manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia
lainya,tidak boleh ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan
egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih
sayang pada orang-orang lain. Al-Qura’an juga menyeru kepada orang-orang yang
beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri.
Dalam serun itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar
tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
5.
Cinta
Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan
anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya. Biasanya cinta kebapakan nampak dalam
perhatian seorang ayah pada anak-anaknya, asuhan, nasihat, arahan yang
diberikan pada mereka demi kebaikan mereka sendiri.
6.
Cinta
Seksual
Cinta erat kaitanya dengan dorongan
seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang,keserasian,
dan kerja sama anatar suami dan istri. Ia merupakan faktor primer bagi
kelangsungan hidup keluarga.
C.
Kasih Sayang
Kasih sayang adalah suatu sikap saling
menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk hidup maupun benda
mati seperti menyayangi diri sendiri sendiri berlandaskan hati nurani yang
luhur. Kita sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya untuk terus memupuk
rasa kasih sayang terhadap orang lain tanpa membedakan saudara , suku, ras,
golongan, warna kulit, kedudukan sosial, jenis kelamin, dan tua atau muda.
1.
Kasih Sayang dalam Keluarga
Keluarga adalah
sebagai suatu kesatuan dan pergaulan yang paling awal. Sebagai satu kesatuan
merupakan gabungan dari beberapa orang yang ditandai oleh hubungan genelogis
dan psikologis yang saling ketergantungan dengan karakteristiknya yang berbeda.
Jadi keluarga menggambarkan ikatan atau hubungan di antara anggota keluarganya
yang diikat dengan berbagai sistem nilai.
Keluarga dalam
bentuk apapun pada hakekatnya merupakan persekutuan hidup, dalam kedudukan
inilah lahir berbagai fungsi keluarga. Keluarga merupakan bagian dari
lingkungan kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang merupakan bagian
dari masyarakat dan bangsa.
Oleh karena itu
kekuatan suatu negara bersumber pada kekuatan keluarga, baik menyangkut
kelancaran, keselamatan maupun kelangsungan hidup suatu keluarga. Salah satu
faktor yang perlu diperhatikan dalam memelihara iklim emosional keluarga adalah
dengan adanya sikap kerjasama dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota
keluarganya. kebutuhan-kebutuhan itu meliputi:
- Kebutuhan Akan
Rasa Kasih Sayang
Kasih sayang adalah faktor yang cukup penting
dalam kehidupan anak, kasih sayang tidak akan dirasakan oleh si anak apabila
dalam kehidupannya mengalami hal-hal sebagai berikut :Kehilangan pemeliharaan
orang tuanya, Anak merasa tidak diperhatikan , dan kurang disayangi., Orang tua
terlalu ambisius dan otoriter, Orang tua yang mempunyai sikap yang berlawanan.
- Kebutuhan Akan
Rasa Aman
Seorang anak merasa diterima oleh orang tua
apabila dia merasa bahwa kepentingannya diperhatikan serta merasa bahwa ada
hubungan yang erat antara si anak dengan keluarganya. Anak yang merasa
sungguh-sungguh dicintai oleh orang tua dan keluarganya pada umumnya akan
merasa bahagia dan aman.
- Kebutuhan Akan Harga Diri
Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai
tempat dalam keluarganya, dalam arti bahwa ia ingin diperhatikan, ingin agar
ibu dan bapaknya, dan anggota keluarga lainnya mau mendengar dan tidak
mengacuhkan apa yang dikatakannya.
- Kebutuhan Akan
Rasa Kebebasan
Kebutuhan yang dimaksud disini adalah kebebasan
dalam batas-batas kewajaran. Pada umumnya anak menginginkan kebebasan dari
orang tuanya dalam hal melakukan berbagai aktifitas dan memiliki teman bergaul.
- Kebutuhan Akan
Rasa Sukses
Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang
diharapkan dari padanya dapat dilakukan sesuai dengan keinginan orang tuanya,
karena rasa sukses yang dicapai pada waktu kecil akan berpengaruh pada
kehidupan kelak.
- Kebutuhan Akan
Mengenal Lingkungan
Kebutuhan anak akan mengenal lingkungannya
merupakan salah satu faktor yang penting dalam memberikan rasa bahwa ia
memiliki potensi , orang tua harus memperhatikan hal ini dalam mendidik
anaknya.
2.
Kasih Sayang dalam Kehidupan Bertetangga
Dalam kehidupan
masyarakat pemerintahan yang terkecil adalah rukun tetangga (RT) yang berperan
dimana orang-orang yang hidup disekitar wilayahnya tersebut berusaha untuk
membuat semacam keteraturan.
D.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari
kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah
hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara
maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan
kasih sayang yang mendalam. Kemesraan merupakan perwujudan cinta dan kasih
sayang yang telah mendalam.
Kemesraan dapat
diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan
kasih. Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu :
1.
Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam
masa puber. Pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin
yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
2.
Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara
pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal
perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya
semakin berkurang.
3.
Kemesraan Manusia Usia Lanjut
Kemesraan bagi
manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan
- jalan dan sebagainya.
Kemesraan
dapat direalisasikan dengan beberapa cara, yaitu :
1.
Dengan
kontak mata
2.
Dengan
berbicara
3.
Dengan
tindakan (sentuhan)
E. Pemujaaan
Pemujaan dimulai sejak manusia dilahirkan dengan akal yang
dimilikinya. Manusia telah berfikir kritis tentang alam dan kejadiannya. Hal
ini dapat diwujudkan dengan mengagumi dan bersyukur kepada Sang Pencipta. Dalam
mencari bentuk-bentuk pemujaan dapat berupa ibadah sebagai media komunikasi
antara manusia dengan Tuhan, membangun tempat ibadah yang sebaik-baiknya,
mencipta lagu, puisi, novel, film, dan sebagainya yang bertema mencintai Sang
Pencipta.
F.
Belas Kasihan
Belas kasih
adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk
penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan
landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam Al-Qur’an
surat Al-Qalam ayat 4, “Maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain,
karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang
berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau
sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai
potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi
belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang
berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
G.
Cinta Kasih
Erotis
Cinta kasih
erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat ekslusif, bukan universal,
pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman
yang dapat di eksplosif berupan jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah
dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini
pada hakekatnya hanya sementara.
Keinginan
seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu
fisi belaka, untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan. Rupanya keinginan
seksual dengan mudah dapat di dicampuri atau di stimulasi oleh tiap-tiap
perasaan yang mendalam.
Dalam
cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali
eksklusivitas dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di
artikan sebagai suatu ikatan hak milik, contoh sering kita jumpai separang
orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap
setiap orang lainya.
Cinta
kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu
bahwa seseorang sunguh-sunguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang
sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain(wanita ataupun pria). Hal ini
merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional, yang kedua
mempelainya tidak pernah memilih jodohnya sendiri, beda halnya dengan
kebudayaan barat/ zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima
sama sekali. Cinta kasih hanya di anggap sebagai hasil suatu reaksi emosional
dan spontan.
Dengan
demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun
pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
http://dodyfauzi.blogspot.com/2011/03/pengertian-cinta-kasih.html
http://egapramesti.wordpress.com/2011/04/30/pengertian-cinta-kasih/
http://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/28/cinta-menurut-ajaran-agama/
http://novka1.blogspot.com/2012/03/pengertian-kasih-sayang_20.html
http://belanabilla.blogspot.com/2012/03/manusia-dan-cinta-kasih.html
http://riskyes2.blogspot.com/2013/03/yukk-belajar-tentang-cinta-kasih-sayang.html
http://alvianrachman.blogspot.com/2012/10/manusia-dan-cinta-kasih.html
0 komentar:
Posting Komentar