Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
Umumnya
psikoterapi dianjurkan bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah
hubungan atau kerja atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau
masalah yang menyebabkan banyak individu yang besar rasa sakit atau marah
selama lebih dari beberapa hari. Ada pengecualian untuk aturan umum, tetapi
sebagian besar, tidak ada salahnya untuk pergi ke terapi bahkan jika Anda tidak
sepenuhnya yakin Anda akan mendapat manfaat dari itu. Jutaan orang mengunjungi
psikoterapis setiap tahun, dan sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa
orang yang melakukannya manfaat dari interaksi. Kebanyakan terapis juga akan
jujur dengan Anda jika mereka yakin Anda tidak akan mendapatkan keuntungan atau
pendapat mereka, tidak perlu psikoterapi.
- Menghapus,
mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
- Mengatasi
pola perilaku yang terganggu.
- Meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
- Memperkuat
motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
- Menghilangkan
atau mengurangi tekanan emosional.
- Mengembangkan
potensi klien.
- Mengubah
kebiasaan menjadi lebih baik.
- Memodifikasi
struktur kognisi (pola pikiran).
- Memperoleh
pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
- Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
- Meningkatkan
kemampuan dalam mengambil keputusan.
- Membantu
penyembuhan penyakit fisik.
- Meningkatkan
kesadaran diri.
- Membangun
kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
- Penyesuaian
lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.
Unsur Psikoterapi
Masserman
(Karasu 1984) telah melaporkan tujuh “parameter pengaruh” dasar yang mencakup
unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi. Dalam hal ini termasuk :
- Peran
sosial (martabat) psikoterapis,
- Hubungan
(persekutuan terapeutik),
- Hak,
- Retrospeksi,
- Re-edukasi,
- Rehabilitasi,
- Resosialisasi
dan rekapitulasi.
Perbedaan
Psikoterapi & Konseling
Konseling
|
Psikoterapi
|
< intensif
|
> intensif
|
preventif
|
Kuratif /
reapartif
|
Fokus :
edukasi, vocational, perkembangan
|
Fokus :
remedial
|
Setting :
sekolah, industri, social work,
|
Setting :
rumah sakit, klinik, praktek pribadi
|
Jumlah
intervensi <
|
Jumlah
intervensi >
|
supportive
|
rekonstructive
|
Penekanan
“normal”
/ masalah
ringan
|
Penekanan
“disfungsi” / masalah berat
|
Short term
|
Long term
|
Pendekatan terhadap Mental Illness
J.P
Chaplin berpendapat bahwa mental illness atau mental disorder (kekacauan
mental, penyakit mental) merupakan ketidakmampuan menyesuaikan diri yang serius
sifatnya, yang mengakibatkan ketidakmampuan tertentu. Sumber kekacauan tersebut
bisa bersifat psikogenesis maupun organis, dan mencakup reaksi psikotis maupun
reaksi neurotis yang lebih serius.
Ada
beberapa pendekatan psikoterapi mental illness, diantaranya;
a.
Biological
Meliputi
keadaan mental organic, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat.
Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi.
Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena
kurangnya insulin.
b.
Psychological
Meliputi
suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel
pasca-traumatik, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan,
gangguan pikiran dan respon emosional penuh stress yang ditimbulkan. Selain itu
pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu
berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup
individu.
c.
Sosiological
Meliputi
kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan
masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh
proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya
tertentu.
d.
Philoshopic
Kepercayaan
terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk
menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap
ada, yakni menghargai system nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada
istilah keharusan atau pemaksaan.
Konsep Dasar Psikoanalisis
Sigmun
Freud (1856-1939) merupakan tokoh pendiri psikoanalisis, dalam psikoanalisis
ini ia memiliki beberapa pandangan, yaitu:
1.
Kesadaran dan Ketidaksasaran
Menurut Freud kehidupan psikis terdiri atas kesadaran (the conscious) dan
ketidaksadaran (the unconscious). Kesadaran digambarkan sebagai gunung es yang
permukaannya nampak keluar dimana hal ini merupakan sebagian kecil dari
kepribadian seseorang. Sedangkan ketidaksadaran digambarkan sebagai gunung es
yang berada dibawah permukaan air dimana dalam ketidaksadaran ini terdapat
insting-insting yang mendorong perilaku manusia. Kemudian Freud menambahkan
bagian lain yang disebut prasadar (preconscious) dalam prasadar terdapat
stimulus-stimulus yang belum direpres, sehingga dapat dengan mudah ditimbulkan
kembali dalam kesadaran.
2.
Struktur Kepribadian
Freud mengatakan bahwa struktur kepribadian manusia terdiri atas Id, Ego dan
Superego. Id merupakan bagian yang paling primitif terdiri atas naluri dan
mengandung insting lapar, haus, seks dan isnting agresif. Id disebut juga
sebagai prinsip kenikmatan. Ego adalah prinsip realitas, ego menyesuaikan diri
dengan realitas. Superego adalah prinsip moral dimana superego ini mengatur
perilaku sesuai dengan norma, moral dan aturan yang berlaku.
3.
Insting dan Kecemasan
Freud membagi 2 macam insting dalam diri manusia, pertama Insting untuk hidup
mencakup lapar, haus dan seks, insting ini juga dapat disebut sebagai Libido.
Kedua adalah Insting untuk mati yang bersifat destruktif seperti menyakiti diri
sendiri atau bunuh diri. Kecemasan terbagi menjadi 3 macam, pertama Kecemasan
objektif yaitu kecemasan yang timbul dari bahaya yang nyata. kedua
Kecemasan neurotik yaitu kecemasan atau meraa takut atas hukuman atas keinginan
yang impulsif. ketiga Kecemasan moral yaitu kecemasan yang timbul terkait
dengan masalah moral, seperti melanggar norma-norma.
4.
Mekanisme Pertahanan
Mekanisme Pertahanan (defence mechanism) bertujuan untuk menyalurkan
dorongan-dorongan primitif yang tidak dapat dibenarkan oleh superego dan ego.
Mekanisme pertahanan ini berfungsi untuk melindungi superego dan ego dari
ancaman dorongan primitif yang mendesak terus menerus karena tidak diizinkan
muncul oleh superego. Terdapat 9 mekanisme pertahanan, antara lain: represi,
reaction formation, projection, displacement, rationalisation, supression,
sublimation, kompensasi dan regresi.
5.
Perkembangan Psikoseksual
Freud mengatakan baha setiap orang mempunyai seksualitas anak-anak (infantile
sexuality) yaitu dorongan seksual yang terdapat pada bayi. Dorongan ini akan
berkembang terus menjadi dorongan seksualitas pada orang dewasa, melalui
beberapa tahap perkembangan, yaitu:
1.
Oral (0-2 tahun): daerah kepuasan seksual terdapat pada area sekitar mulut.
2.
Anal (2-3 tahun): daerah kepuasan seksual terdapat pada anus.
3.
Phalic (3-6 tahun): daerah kepuasan terdapat pada alat kelamin (mulai mengerti
jenis kelaminnya) namun tidak bertujuan untuk mengembangkan keturunan.
4.
Latent (6-12 tahun): fase ini adalah fase sembunyi dimana seseorang tidak
menunjukan aktivitas seksualnya.
5.
Genital (+12 tahun): fase remaja kepuasan seks terutama berpusat pada alat
kelamin.
Unsur Terapi Psikoanalisis
1.
Timbulnya gangguan
Terapis melakukan upaya memunculkan penyebab-penyebab yang menjadi
akar permasalahan yang dimiliki klien, untuk lebih mengenal penyebab gangguan
yang dialaminya, kemudian terapis, memperkuat kondisi psikis dari diri klien,
sehingga apabila klien mengalami gangguan, diri klien akan lebih siap
menghadapi dan mencari solusi dengan cepat
2.
Tujuan terapi
Fokus dalam usaha penguatan diri klien, agar dikemudian hari bila klien
mengalami masalah yang serupa, maka klein akan lebih siap menghadapi gangguan
yang dialaminya.
3.
Peran terapis
Memberi bantuan kepada klien untuk mencapai kesadaran diri, keyakinan,
kejujuran, dan keefektifan dalam melakukan hubungan personal, menangani
kecemasan atau depresi secara realistis, juga membangun hubungan kerja dengan
klien dengan banyak mendengar & menafsirkan, terapis memberikan perhatian
khusus jika klien memberikan penolakan, serta mendengarkan dengan sabar tentang
kesenjangan dan pertentangan pada cerita klien.
Teknik Terapi Psikoanalisis
Asosiasi
bebas
→
adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalaman2 masa lalu & pelepasan
emosi2 yg berkaitan dg situasi2 traumatik di masa lalu
Penafsiran
→
Adalah suatu prosedur dalam menganalisa asosiasi2 bebas, mimpi2, resistensi2
dan transferensi
*
bentuk nya = tindakan analis yg menyatakan, menerangkan, bahkan mengajari klien
makna2 t.l
Analisis
Mimpi
→
Suatu prosedur yg penting untuk menyingkap bahan2 yg tidak disadari dan
memberikan kpd klien atas beberapa area masalah yg tak terselesaikan
Analisis
dan Penafsiran Resistensi
→
Ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan2 yg ada dibalik resistensi
shg dia bias menanganinya
Analisis
& Penafsiran Transferensi
→ Adalah
teknik utama dalam Psikoanalisis krn mendorong klien untuk menghidupkan kembali
masa lalu nya dalam terapi
Sumber:
Buku:
Basuki, H. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Basuki, H. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Chaplin, JP. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta
: Raja Grafindo Persada
Internet:
http://belajarpsikologi.com/sebuah-pengantar-psikoterapi/ diakses tanggal 12 Maret 2016
https://books.google.co.id/books?id=mfsgp_zkmWwC&pg=PA521&dq=unsur-unsur+psikoterapi&hl=id&sa=X&ei=Z34LVeCcA5OPuATwtoCYBQ&ved=0CBoQ6AEwAA#v=onepage&q=unsur-unsur%20psikoterapi&f=false diakses tanggal 12 Maret 2016
http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-,6 diakses tanggal 12 Maret 2016
0 komentar:
Posting Komentar