Pengertian Komunikasi
Everett M. Rogers menjelaskan bahwa komunikasi adalah
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih,
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Sedangkan menurut Rogers
& D. Lawrence Kincaid, komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya,
yg pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yg mendalam.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara
primer dan secara sekunder.
1. Proses
Komunikasi secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah
proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (simbol) sebagai media.
2. Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah
proses penyampaian pesan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat
atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Hambatan Komunikasi
Hayward (1998)
mengkasifikasikan hambatan komunikasi menjadi tiga yaitu;
·
Hambatan informational, disebabkan oleh
informasi yang tidak tepat dan bahasa yang tidak cocok, pengirim terlalu cepat
berbicara, penrima kurang waktu untuk menafsirkan makna pesan dan kurangnya
penjelasan
·
Hambatan attitudial, dikarenakan pengirim atau
penerima pesan memiliki kayakinan, prilaku dan peniruan yang negatif. Hal-hal
yang menyebabkan hambatan komunikasi ini adalah; tidak suka kepribadian orang
lain, sikap seksis, sikap rasis, keangkuhan, persaingan antar personal, pribadi
ekstrim dan resistensi terhadap pesan karena penerima pesan tidak mendukung
tujuan pesan.
·
Hambatan lingkungan; kebisingan atau kegaduhan
lingkungan disekitar.
Leonard R.S dan
George Strauss sebagaimana dikutip oleh Herujito (2001), menyatakan ada
beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif yaitu:
1.
Mendengar, biasanya kita mendengar apa yang
ingin kita dengar, meskipun banyak yang kita dengar di sekeliling kita.
2.
Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan
apa yang kita ketahui
3.
Menilai sumber, kita cenderung melihat siapa
yang membawa pesan.
4.
Persepsi berbeda, persepsi yang berbeda anatar
pengirim dan penerima akan dapat menimbulkan masalah.
5.
Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
6.
Sinyal nonverbal yang tidak konsisten,
gerak-gerik pada saat komunikasi
7.
Pengaruh emosi
8.
Gangguan, suara bising dan jarak yang jauh saat
komunikasi
Komunikasi
interpersonal efektif dalam organisasi yang mencakup componential &
situational, yaitu :
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat
menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah
antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward
communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar
anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana,
komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu
pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan
pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara
langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan
balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan
disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran),
kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam
suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.
1. Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati
komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan
peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2. Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan
balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
Model Pengolahan
Informasi mencakup rational, limited
capacity, expert, dan cybermatic. Model-model Pengolahan Informasi pada
dasarnya menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal
(datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan
mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan
pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Model
Pengolahan informasi berorientasi pada :
a. Proses Kognitif
b. Pemahaman Dunia
c. Pemecahan
Masalah
d. Berpikir Induktif
Model interaktif
manajemen mencakup :
1. Confidence
Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya
rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama
dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2. Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi
tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3. Interaction
management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti
mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4. Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan
berbagai macam ekspresi perilaku.
5. Other-orientation
Dalam hal ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada
pegawai.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar