بِسْـــــــــمِﷲِ الرَّحْمَنِالرَّحِيم
A. Mengendalikan
Fungsi Manajemen
1.
Pengertian Controlling / Mengendalikan
Pada tahun 1916, Henri Fayol merumuskan salah satu
definisi pertama kontrol karena berkaitan dengan manajemen :
Pengendalian suatu
usaha terdiri dari melihat bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan
prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Adalah penting untuk mengetahui
kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah dari berulang.
Menurut EFL Breach :
Pengendalian adalah
perbandingan kinerja saat ini terhadap standar yang telah ditentukan yang
terkandung dalam rencana, dengan maksud untuk memastikan kemajuan yang memadai
dan kinerja yang memuaskan.
Menurut Harold Koontz :
Pengendalian adalah
pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa
tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang dirancang untuk mencapainya tercapai.
2.
Langkah
– Langkah Kontrol
Secara umum, pengawasan dapat
dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain sebagai berikut:
a. Menetapkan
standar untuk pengawasan.
b. Meneliti,
memeriksa, dan menilai hasil yang dapat dicapai.
c. Membandingkan
hasil dengan standar.
d. Memperbaiki
penyimpangan dengan tindakan koreksi.
3.
Tipe
– Tipe Kontrol dalam Manajemen
Tipe – tipe control
dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. (Awal)
Preliminary, Kadang-kadang disebut kendali feedforward, Hal ini harus
dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa
arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk
memenuhinya
b. (Saat
ini) Concurrent, Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses.
Kadang-kadang disebut Kendali steering, kendali ini memantau operasi dan
aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang
dikerjakan dengan tepat.
c. (Akhir)
Post-action, Kadang-kadang disebut kendali feedback , Kendali ini mengambil
tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil
akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
4.
Membuat
strategi Controlling untuk Organisasi
a. Menentukan
standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian,
b. Mengukur
pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evaluasi
terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki,
c. Membandingkan
pelaksanaan atau hasil dengan standar.
Kembali membandingkan
hasil pelaksanaan kegiatan dengan tujuan awal (rencana) kegiatan tersebut
dilaksanakan, dan mengukur capaian keberhasilannya,
d. Melakukan
tindakan perbaikan.
Jika ada kesalahan atau
penyimpangan, segera melakukan perbaikan,
e. Meninjau
dan menganalisis ulang rencana.
Kembali membuat rencana baru jika
terjadi penyimpangan. Namun jika hasilnya sesuai dengan tujuan program, maka
perlu dibuatkan rencana lanjutan untuk melanjutkan program yang berhasil
tersebut, sehingga tujuan organisasi semakin dekat untuk dicapai.
B. Kekuasaan
& Pengaruh
1.
Pengertian
Kekuasaan
Kekuasaan adalah
kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan
kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak
boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang
atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain
sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan
merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku
sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
2.
Sumber
– Sumber Kekuasaan
a. Sumber
kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power).
- Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah
kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.
- Kekuasaan Personal (Personal Power)
adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang
individu.
b. Sumber
kekuasaan struktural (structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal
dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupa-kan sumber
kekuasaan kelompok.
3.
Definisi
Pengaruh
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pengaruh/pe·nga·ruh/ adalah daya yang ada atau timbul dari
sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan
seseorang
4.
Pengaruh
Taktik dalam Organisasi
Taktik-taktik mempengaruhi
(Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang
untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat,
atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang
dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang
dimilikinya. Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti
taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis
dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik
mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk,
yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and
Lucia, 1992).
Referensi
0 komentar:
Posting Komentar